Yudhitya M. Renandra
22 April 2025
Share it
Perbedaan Kutipan dan Parafrase: Panduan Akademik untuk Mahasiswa
Dalam dunia penulisan akademik, kutipan dan parafrase adalah dua teknik penting yang digunakan untuk menyampaikan ide orang lain secara etis dan sah. Keduanya bertujuan menghindari plagiarisme, terutama saat dokumen diperiksa menggunakan alat seperti Turnitin.
Namun, banyak mahasiswa masih bingung membedakan kapan harus mengutip dan kapan harus parafrase. Artikel ini akan membahas perbedaan mendasar antara keduanya, serta kapan dan bagaimana cara menggunakannya dengan tepat.
Kutipan adalah pengambilan langsung sebagian teks dari sumber asli. Biasanya digunakan jika:
Kalimat dalam sumber sangat kuat atau khas.
Kamu ingin menunjukkan otoritas dari sumber tersebut.
Kamu tidak ingin mengubah makna dengan interpretasi.
Contoh kutipan:
“Plagiarisme adalah pelanggaran serius dalam dunia akademik.” (Smith, 2021)
Dalam penulisan, kutipan harus diberikan tanda kutip dan disertai dengan sumber.
Parafrase adalah menulis ulang ide dari sumber lain dengan kata-kata sendiri tanpa mengubah makna. Parafrase digunakan jika:
Kamu ingin menjelaskan ulang dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti.
Kamu ingin menggabungkan ide dari beberapa sumber.
Kamu ingin memperhalus gaya bahasa dari sumber asli.
Parafrase tetap harus mencantumkan sumber, walaupun tidak mengutip langsung.
Aspek | Kutipan | Parafrase |
---|---|---|
Bahasa | Asli dari sumber | Diubah dengan kata sendiri |
Panjang | Biasanya pendek | Bisa lebih panjang |
Tanda Kutip | Wajib | Tidak perlu |
Tujuan | Menunjukkan kutipan langsung | Menyampaikan ulang dengan pemahaman pribadi |
Gunakan kutipan saat:
Ingin mempertahankan kekuatan kalimat asli.
Ingin menunjukkan kredibilitas sumber.
Gunakan parafrase saat:
Ingin menjelaskan dengan cara sendiri.
Ingin menghindari terlalu banyak kutipan langsung.
Turnitin bisa mendeteksi kemiripan teks dengan sangat akurat. Jika kamu terlalu sering mengutip tanpa parafrase, hasil Turnitin bisa tinggi dan menimbulkan kecurigaan plagiarisme. Untuk itu, kamu harus paham cara membedakan dan menggunakan kutipan serta parafrase dengan bijak.
Jika kamu ingin tahu lebih dalam bagaimana melakukan parafrase yang benar agar tidak terdeteksi plagiarisme, baca artikel sebelumnya: 7 Tips Parafrase Efektif agar Lolos Turnitin Tanpa Plagiarisme
Baik kutipan maupun parafrase punya tempat masing-masing dalam penulisan akademik. Yang terpenting adalah menggunakannya dengan etis, mencantumkan sumber, dan memahami perbedaan fungsinya. Dengan begitu, tulisanmu tidak hanya akan lolos Turnitin, tetapi juga menunjukkan integritas akademik yang tinggi.
Layanan pelajar terbaik untuk cek turnitin
© 2025 Turnicek. All rights reserved.